Wednesday, January 16, 2013

Weezer. Not only in dreams


     Semua orang bersuka cita menyambut kedatangan tahun baru 2013 tak terkecuali sebagian orang yang menantikan kedatangan Weezer, band alternative rock asal Los Angeles, California yang dihuni oleh Rivers Cuomo (Vocal/Guitar), Bryan Bell (Guitar), Scott Shriner (Bass Guitar) dan Patrick Wilson (Drum). Pasalnya pada tanggal 8 Januari 2013 mereka akan menggelar konsernya di Indonesia dalam rangkaian tur Australia yang dijalaninya. Indonesia adalah satu satunya negara di Asia yang disambangi oleh band yang terkenal dengan lagu "Buddy Holy", "Island in The Sun", "Across the Sea" dan masih banyak lagi. Sontak para Weezerian (sebutan untuk fans Weezer) menyambut dengan sangat antusias karena penantian selama belasan tahun akan segera terwujud berkat keberhasilan dari 4 promotor yaitu StarD Protainment, BlackRock Entertainment, Asia Live, dan Marygops Studio. Selamat sekali lagi kepada Weezerian.




    Waktu terus berjalan dan tidak terasa tanggal 8 januari sudah semakin dekat, lalu saya bergegas pergi membeli tiket untuk berangkat ke Jakarta. Sebenarnya saya bukan seorang Weezerian yang menanti sampai belasan tahun lamanya, karena umur saya dan band itupun lebih tua bandnya, tapi saya mendengarkan beberapa album mereka dan saya suka khususnya Blue album dan Pinkerton. Setelah mendapatkan tiket kereta dan juga tiket konser yang sudah dibeli sejak bulan September 2012 hati saya pun sedikit lega, karena beredar kabar tiket kereta habis karena arus balik libur tahun baru. Bisa kacao kalo sampai ga jadi. haha. tugas demi tugas di kuliah pun saya segera selesaikan sebelum tanggal 8 demi kelancaran semua acara.Tanggal 8 Januari 2013 pun tiba dengan guyuran hujan yang melanda jakarta di pagi hari. saya berharap hujan lekas berhenti karena tempat digelarnya konser adalah di lapangan bola dan jika terkena hujan akan menjadi banyak lumpur. Hujan pun berhenti beberapa kali namun turun lagi, dan pada akhirnya saya paksakan untuk berangkat walaupun masih gerimis. Dengan motor Supra berkapasitas 125 cc saya melaju dari ciledug menuju lap D senayan tempat digelarnya konser. Sesampainya di tempat saya disambut oleh abang abang yang berkata "dek dek, ada tiket lebih dek?, tiket wijer, kalo lebih saya bayarin dek" dan saya pastikan dia adalah CALO. 

     Saya sampai di senayan sekitar pukul 17.00 dan konser akan dimulai pada pukul 20.00 tetapi disana sudah banyak orang yang mengantri dari siang demi menyaksikan idola mereka. saya masuk ketempat acara, lain halnya dengan di parkiran, kali ini saya disambut oleh para wanita wanita berpakaian cukup ketat yang menawarkan barangnya, dengan nada ceria serta merayu dia berkata "mas mas beli dong rokoknya, lagi promo nih 20 ribu dapet 2" dan saya pastikan dia adalah SPG. Sambil menungggu konser dimulai para SPG rokok, beer, tidak henti hentinya menawarkan barang jualannya tersebut. Beda halnya dengan para Weezerian yang berfoto di depan booth foto yang telah disediakan.


     Setelah berdiri kurang lebih 2 jam akhirnya gerbang menuju panggung yang sebernarnya dibuka, para penonton berjalan cepat di atas lumpur yang akan menjadi saksi bisu terjadinya karoke masal yang akan di mulai pada malam hari ini. Saya dapat tempat yang cukup strategis, di depan barikade dan beralas rumput, jadi tidak terlalu becek. Panggung masih gelap, hanya terlihat beberapa kru yang mondar mandir. Tidak lama kemudian, muncul sosok lelaki bertubuh tidak begitu tinggi menggunakan jaket berwarna oranye, celana panjang, serta sepatu New Balance hitam dan membawa bola. Lalu siapakan dia? ternyata dia adalah Rivers Cuomo. penonton pun berteriak histeris sambil melihat kelakuan sang vokalis yang memainkan bola diatas panggung dan melakukan pemanasan seperti push up dll.Ketika jam tangan saya menunjukan sekitar pukul 20.15 para personel yang lain naik keatas panggung. dan konser diawali dengan ucapan Rivers, "Kami Weezer" di sambung dengan lagu If You Wondering dari album Raditude. Saya langsung ikut bernyanyi karena memang ini salah satu lagu yang paling ingin saya lihat ketika live. lanjut ke lagu berikutnya Pork and Beans dan Troublemaker dari Red Album. 


     Konser ini memang dibuat mundur dari album terbaru hingga pada akhirnya akan membawakan semua lagu di Blue Album. dari album Make Belive yang menjadi perwakilannya adalah Beverly Hills dan Perfect Situation yang terus mengundang teriakan penonton. Setelah album Make Belive lanjut ke album Maladroit dengan Dope Nose, jujur saya mulai merasakan aura penonton yang begitu naik ketika lagu ini dimainkan. Setelah itu masuk ke Green Album, ada kejadian unik ketika tiba tiba Rivers menyanyikan lagu Heavy Rotation dari AKB48 yang menjadi intro untuk Island in the Sun, penonton pun berterikan "hiphip" dengan sangat bahagia, kemudian dilanjutkan dengan Hash Pipe.Oh iya, pada saat konser berlangsung Rivers sering sekali mengucapkan kata kata dalam bahasa indonesia seperti "sip" "mantap" "sama-sama" dan sempat terdengar dia mengucapkan kata "Papua". Saya merasakan para personel Weezer terutama Rivers sangat interaktif dengan penonton, yang pasti akan membuat kesan dihati para Weezerian. Setelah album Raditude, Red Album, Maladroit, Make Belive dan Green Album tibalah saatnya untuk album Pinkerton. Suara keyboard yang dimainakan oleh Bryan Bell menunjukan meraka akan membawakan Across the Sea, ya benar Across the Sea. Ini adalah lagu yang paling saya tunggu tunggu dikonser ini. Sayapun hanyut dalam karoke massal bersama ribuan penonton lainnya seraya bulu kuduk saya berdiri. Lagu yang rutin saya nyanyikan di kamar mandi ini akhirnya saya nyanyikan bersama ribuan penonton dan penyanyi aslinya. AH!!! rasanya sangat ingin mengulang moment dilagu itu. Oke, lanjut dengan lagu El Scorcho dan Tired of Sex, sayangnya The Goodlife dan Butterfly tidak dimainkan. Huft. Setelah itu, band turun panggung untuk beristirahat beberapa menit dan akan dilanjutkan dengan full setlist dari Blue Album. HORE!!Selama band istirahat, penonton disajikan perjalanan Weezer dari awal terbentuk, yang disampaikan Karl dilayar besar yang berada di sisi kiri dan kanan panggung. Disitu terdapat banyak foto foto mereka ketika awal terbentuk, proses rekaman, foto ketika Rivers masih berambut gondrong, serta ada juga review dari koran di Amerika yang menyebutkan bahwa Weezer mirip dengan Nirvana. Tampak Weezer mendokumentasikannya dengan cukup apik.Setelah beberapa menit beristirahat dan penonton selesai menyaksikan tayangan tentang dokumentasi Weezer, akhirnya para personel naik ke atas panggung dan backdrop berwarna biru sama seperti Blue Album namun tanpa foto para personel pun dinaikan menggantikan backdrop sebelumnya, ada yang terasa kurang karena Weezer tidak menggunakan lambang =w= berhiaskan lampu sebagai backdrop, padahal dirangkaian tur selanjutnya mereka memakai lambang itu.


     Terdengar intro gitar yang khas yang menandakan lagu My Name is Jonas telah dimainkan sebagai pembuka dari istirahat tadi, penonton pun ikut bernyayi dengan muka penuh kebahagian. Dilanjutkan dengan No One Else, The Word Has Turn, Buddy Holly, sampai Undone – The Sweater Song, pada lagu ini hujan sempat turun beberapa saat, terlihat beberapa wanita di depan saya mengeluarkan payung dan jas hujan yang sudah mereka persiapkan sebelumnya. Namun sepertinya Tuhan mengerti perasaan penonton pada saat itu, hujanpun berhenti. Dilanjutkan dengan Surf Wax Amerika, penonton bernyanyi dengan sangat keras dibagian “ You take your car to work, i’ll take my board, and when you’re out of fuel, i’m still afloat”. Setelah Surf Wax America dilanjutkan dengan Say it Ain’t so, In The Garage, dan Holiday. Hingga tibalah saatnya lagu Only in Dream dimainkan dengan begitu indah didepan ribuan penonton yang menandakan pementasan musik nan bersahaja ini akan segara usai. Ya, lagu itu adalah lagu penutup dikonser ini. Sebelum berpisah Rivers sempat berbicara jika ia akan kembali dengan Pinkerton Night, semoga itu benar adanya. Penonton masih berteriak “We Want More” setelah para personel turun berharap mereka membawakan beberapa lagu lagi. Namun konser telah berakhir dan penonton mulai meninggalkan lapangan diiringi hujan yang mulai turun kembali. Di tutup dengan lagu Only in Dream dan menjawab bahwa sebenarnya konser ini bukanlah hanya mimpi, namun sebuah kenyataan yang indah diawal tahun baru, not only in dreams.









No comments:

Post a Comment