Saturday, May 11, 2013

Takk... Sigur Ros


    Hari itu, hari Rabu dimana saya telah merencanakan untuk berlibur ditengah ujian tengah semester yang sedang saya jalani. Kembalinya saya ke tempat asal saya di Tangerang ini bukan tanpa tujuan yang jelas. Beberapa bulan sebelumnya ada berita yang menghebohkan saya atau bahkan sebagian masyarakat Indonesia dengan adanya berita tentang kedatangan band Post-rock asal Islandia yaitu Sigur Ros yang akan menyelenggarakan konsernya di Jakarta pada tanggal 10 Mei 2013, lantas saya segera melihat kalender akademik untuk memastikan apakah saya bisa menghadiri konser tersebut. Beruntung, mungkin itu kata yang tepat karena di tanggal tersebut merupakan hari cuti bersama untuk kampus saya dan bertepatan dengan long weekend. Lantas, saya langsung memesan tiket konser dan tiket untuk perjalanan saya dari Yogyakarta menuju Tangerang. Tidak hanya itu, saya mulai mencari beberapa teman untuk diajak menonton bersama, akhirnya saya mendapatkan teman SMA saya yang bersedia dan kebetulan juga suka dengan Sigur Ros, yaitu Hazna. : D hehew.

     Singkat cerita, hari jumat tanggal 10 mei pun telah tiba. saya sampai di Istora sekitar pukul 15.30 Keadaan Istora sore itu cukup cerah dan terlihat sudah ada beberapa orang yang lalu lalang di halaman depan. Terlihat juga masih ada beberapa booth yang belum selesai dikerjakan. Tempat penukaran tiketpun hanya beberapa saja yang sudah bisa melayani penukaran tiket, padahal waktu itu sudah cukup sore dan seharusnya sudah siap semua. Saya sempat kebingungan dan beberapa kali menghubungi orang dimana saya membeli tiket dan menanyakan perihal penukaran tiket tersebut. Terdengar dari beberapa orang bahwa tiket sedang dicetak. Akhirnya setelah menunggu beberapa saat tiket pun saya dapatkan.

     Semakin sore orang-orang makin banyak berdatangan, lalu lalang Istora cukup padat dipenuhi penonton yang kebanyakan dari kalangan remaja walaupun terlihat tidak sedikit orang tua yang datang bersama anaknya. Berbagai style bepakaian anak muda pun sangat beragam dari mulai yang enak dilihat sampai yang tidak.


     Jam sudah menunjukan pukul 18.00 tapi pintu menuju kedalam Istora belum juga terbuka. Terlihat beberapa orang yang telah mengantri didepan pintu. Sedikit ada yang membuat kesal disini, karena petunjuk pintu masuk kelas Festival dan Tribun kurang begitu jelas. Saya yang mempunyai tiket di tribun satu sempat beberapa kali salah antrian karena papan petunjuk tribun berada didekat pintu masuk tribun yang lainnya dan ternyata itu salah, ketika sudah tinggal masuk dan menunjukan tiket kepada penjaga, saya dan teman saya disuruh pindah ke pintu sebelah berbarengan dengan pintu masuk kelas festival. Setelah itu saya pindah dan memulai antrian lagi dari barisan belakang diantrian yang panjangnya kurang lebih 100 meter.

     Jam menunjukan pukul 20.30 dan saya baru memasuki kedalam Istora dan segera merebahkan diri saya setelah kurang lebih 30 menit berdiri dengan sedikit kecewa menunggu masuk kedalam. Sampai didalam sekumpulan orang telah memadati tempat pertunjukan sambil duduk bahagia menunggu munculnya idola mereka diatas panggung. Panggung masih tertutupi oleh tirai putih yang lebar.

     Sekitar pukul 21.00 lampu didalam Istora mulai dimatikan dan penonton bersorak menandakan pertunjukan magis ini akan segera dimulai. Tirai masih belum diturunkan dan lagu pertama Yfirbrð dimaikan dengan visual personel Sigur Ros Jonsi, Goggi, dan Orri terlihat sebagai siluet dengan beberapa efek yang menghiasi tirai. Dilanjutkan dengan Ný Batterí Sigur Ros masih bermain dibalik tirai, dan Jonsi di sorot oleh lampu berwarna oranye yang menghasilkan siluet dirinya sedang menggesekan gitarnya bagaikan monster. Tentunya monster yang cerdas.

    
     Di saat klimaks lagu kedua tirai pun diturunkan dan terlihat mewahnya panggung yang dihiasi banyak instrumen dan lampu-lampu yang tertata dengan rapih serta para personel Sigur Ros dan pemain pendukung lainya. Ketukan drum Orri yang begitu kencang dibarengi dengan keindahan musik dari rekan yang lainya seraya membuat bulu kuduk saya berdiri.

     Selanjutnya lagu Vaka yang merupakan lagu dari album ( ) dimainkan terdengan suara Jonsi yang merdu dan tata panngung yang sangat mendukung membuat konser semakin syahdu. Setelah Vaka lagu Hrafntinna dimainkan. Setelah itu terdengar intro yang indah dan Saeglopur dari album Takk dimainkan. Lagu ini merupakan salah satu lagu favorit saya secara pribadi, sepanjang lagu saya beberapa kali memejamkan mata dan menuntun saya berimajinasi ke alam lain, komposisi dari lagu Saeglopur ini keren dari pelan perlahan menuju klimaks yang sangat mewah yang bisa bisa membuat kita tenggelam dalam lautan imajinasi. Sedikit berlebihan mungkin, tapi memang begitu. hehe ;)

     Setelah Saeglopur yang dimainkan dengan indah mundur ke album Ágætis byrjun.Terdengar intro yang samar samar penanda Svefn-g-englar segera dikumandangkan. Dari atas panggung bohlam-bohlam yang berdiri diatas tiang tiba tiba menyala perlahan beriringan dengan suara yang muncul dari instrumen yang menambah kesan ajaib. di akhir lagu ini Jonsi bernyanyi dengan bantuan gitar. Ya, gitar di hadapkan di depan wajahnya lalu Jonsi bernyanyi dan menghasilkan efek suara seperti orang berdengung dibalik gunung. Keren!

       
     Varuo dari album Valtari kemudian dimainkan, namun saya kurang memperhatikan lagu ini karena mulai merasa kurang nyaman dengan datangnya pegal yang menghantam pinggang dan kaki saya akibat terlalu lama berdiri dan berjalan . Alhasil saya kehilangan momen pada lagu ini. Setelah Varuo selesai dimainkan terdengan intro yang begitu akrab ditelinga saya. ya!! Intro dari lagu Hoppipola berkumandang menyusup telinga telinga dan persendian para penonton dan serempak berteriak kegirangan. Di bagian pertama lagu para penonton ikut berkontribusi menyanyikan lagu ini dan tak lama kemudian diam mendengar keindahan lagu yang banyak menghiasi radio radio sebelum konser ini dimulai. Sesekali penonton termasuk saya mengikuti Jonsi pada part "Hoppipola" di tengah lagu, sontak saya tersenyum bahagia bagaikan seorang bujangan yang penantian terhadap kekasih impiannya sudah menjadi kenyataan. :')

     Setelah di rasuki oleh Hoppipola, Sigur Ros langsung memainkan Olsen Olsen. Intro bass dari Goggi membuka lagu ini dengan epic. Di tengah lagu ini koor penonton mengikuti suara Flute yang dimainkan yang membuat merinding. Pada akhirnya lagu ini mencapai klimaks pada saat piano dimainkan untuk menggantikan suara Flute pada part yang sama diiringi tiga biola, terompet dan tata lampu yang indah. Jika konser ini merupakan sebuah hubungan seks, mungkin saya mengalami orgasme pada lagu ini.

     Konser masih berjalan, selanjutnya lagu Kveikur dimainkan, lagu ini merupakan lagu baru yang albumnya akan rilis Juni tahun ini. Pantas saja saya merasa sedikit asing ketika lagi ini dimainkan. Lagu Festival dimainkan, dimulai dengan Jonsi menyanyikan dengan merdu . Di tengah lagu ini Jonsi mengeluarkan keahliannya dengan mengeluarkan suara falsetto sepanjang kurang lebih 83 detik dengan merdu dan satu tarikan napas. Sontak penonton langsung tepuk tangan setelah Jonsi berhenti. Kemudian, Goggi mulai memainkan Bass nya dan dilanjutkan dengan instrumen yang lainya. Dan lagi lagi, kesan mewah terus terlihat selama konser ini berlangsung. Di akhir lagu ini penonton ikut ambil alih dengan berteriak merdu sebagai penutup lagu ini kemudian Jonsi tersenyum dan berkata "Thankyou". Dramatis.


     Diawali dengan intro yang agresif dan gelap lagu dari album terbaru Sigur Ros yang berjudul Brennistenn dimainkan. Ada yang saya suka dengan lagu ini, yaitu ketukan drum Orri yang menurut saya ketukannya unik dan menambah kesan gelap pada lagu ini.

     Setelah Breinnisten selesai dimainkan, para personel turun panggung, dan penonton berteriak "we want more". Konser belum berakhir, para personel kembali naik ke atas panggung dan memainkan encore Glosoli dan Popplagio. Diakhir lagu Popplagio personel Sigur Ros tampil seperti "kesetanan" seolah tak ingin mengecewakan para penonton.


     Setelah lagu selesai, para personel satu persatu meninggalkan panggung. Para penonton lagi lagi berteriak "We want more" berharap idola mereka akan membawakan beberapa lagu lagi. Namun itu tidak merubah setlist yang direncanakan dari awal. Para personel naik ke panggung untuk memberikan penghormatan dan rasa terimakasih kepada penonton, setelah itu mereka kembali turun dan konser benar benar selesai. Para penonton didepan panggung tetap setia menunggu dan berebut setlist yang dilemparkan beberapa kru dari Sigur Ros. Konser berakhir dengan indah, semua penonton senang, Sigur Ros pun tampaknya seperti itu, dan kabarnya mereka akan berencana berlibur ke Bali setelah konser.

     Secara keseluruhan konser ini begitu indah, menunjukan persiapan mereka yang benar benar maksimal. Ini membuktikan bahwa musik bukan hanya audio saja, namun secara kesatuan audiovisual yang dapat ditampilkan sekalipun berbeda bahasa atau budaya, semua orang dapat menikmatinya sekalipun mereka tidak banyak tahu tentang band ini................. Sigur Ros.











No comments:

Post a Comment